Juara dunia lari 100 meter putra asal Amerika Serikat (AS), Justin Gatlin, akhirnya dihukum empat tahun tak boleh berkompetisi, Selasa (1/1). Menurut agen anti-doping Amerika Serikat (USADA), pemegang rekor dunia tersebut dinyatakan bersalah menggunakan obat pemacu stamina testoterone.
Konsul umum USADA, Bill Bock mengatakan, dua dari tiga juri menyatakan Gatlin bersalah dan menetapkan hukuman sebanyak itu.
Hukuman yang akan berakhir pada 24 Mei 2010 itu hampir pasti bakal mengakhiri karier Gatlin. Apalagi dia kini sudah berumur 25 tahun.
Hukuman itu lebih ringan empat tahun dari tunhtutan sebelumnya. Gatlin punya kesempatan lima bulan untuk mengajukan banding. Dia berencana akan melayangkan banding ke federasi atletik internasional (IAAF), atau badan arbitrasi olahraga (CAS).
"Menggelikan. Untuk memutuskan kasus itu harus memakan waktu lima bulan. Saya kira, setiap orang akan terpengaruh oleh opini," keluh ibu Gatlin, Jeanette Gatlin.
Kasus yang menimpa Gatlin itu terjadi pada April 2006. Yang memberatkan, dia juga pernah terbukti melakukan doping pada 2001.
Pengacara Gatlin, John Collins menolak memberi komentar. Seorang anggota keluarga Gatlin ketika dihubungi AP mengaku mewakili sprinter tersebut mengatakan, "Kami akan terus melawan keputusan itu."
"Kami telah diperlakukan secara tak adil. Semua anggota keluarga akan duduk bersama untuk memutuskan apa yang harus dilakukan," tambahnya.
Gatlin dan keluarganya tetap yakin tidak melakukan kesalahan. Zat perangsang yang ada dalam tubuhnya tidak dilakukan secara sengaja. Zat itu terkandung dalam obat yang diresepkan rumah sakit atas kondisi tubuhnya. Maka, perlawanan tetap akan dilakukan.
"Tak ada keraguan untuk melawan. Kami akan segera berkonsultasi dengan pengacara Gatlin," tegas ibunya.
Sprinter AS itu meraih medali emas Olimpiade 2004 di Yunani. Dia juga menjuarai nomor 100 dan 200 meter di kejuaraan atletik internasional di Helsinski (Finlandia) pada 2005. Setahun kemudian, dia menjuarai nomor 100 meter pada kejuaraan atletik di Doha, sekaligus mencatatkan diri sebagai manusia tercepat dunia. Dia memecahkan rekor dunia dengan catatan waktu 9,77 detik. (AP/REUTERS)
Berikut Fakta Ringkas Gatlin
Lahir: Brooklyn, New York (AS), 10 Februari 1982
* Terbukti positif menggunakan amphetamine pada kejuaraan junior AS 2001. Obat terlarang itu tercantum dalam resep yang sudah digunakannya selama 10 tahun untuk pengobatan. Federasi atletik amatir internasional (IAAF) menjatuhi hukuman dua tahun pada Juli 2002 dan menyebutkan bila terjadi untuk kedua kalinya akan dijatuhkan hukuman seumur hidup.
* Meraih gelar juara dunia lapangan tertutup 60 meter AS 2003.
* Meraih medali emas Olimpiade 100 meter dengan waktu 9,85 detik di Athena 2004, 1/100 detik di depan atlet Portugal, Francis Obikwelu. Di urutan ketiga pada nomor 200 meter.
* Memenangi nomor 100 meter kejuaraan dunia 2005 di Helsinki dengan catatan 9,88 detik, merupakan beda waktu terbesar (0,17) dalam sejarah. Juara 200 meter (20,04 detik).
* Mempertajam rekor dunia 100 meter dengan catatan 9,76 detik pada pertemuan atletik Super Tour di Doha, Mei 2006. Lima hari kemudian IAAF menyatakan rekor itu 9,77, sama dengan catatan sebelumnya yang dibuat atlet Jamaika, Asafa Powell. IAAF menyatakan mereka mendapat informasi bahwa ada kesalahan membaca catatan waktu yang dilakukan Tissot Timing, perusahaan yang bertanggung jawab atas catatan waktu pada kejuaraan di Doha.
* Pada 29 Juli 2006, Gatlin diberi tahu oleh agen anti-doping AS (USADA) bahwa ia positif menggunakan hormon lelaki testosteron setelah mengikuti kejuaraan di Kansas City pada 22 April.
* Gatlin meminta diadakan dengar pendapat pada 15 Februari 2007 atas ancaman hukuman delapan tahun yang dijatuhkan USADA. Ia menyatakan tidak pernah tahu bahwa telah menenggak zat terlarang itu, ketika dengar pendapat digelar di Atlanta, Agustus 2006.
