Cowok menikah di usia muda, belakangan ini memang lagi jadi tren. Tengok saja, pria-pria muda di bawah usia 25 tahun, seolah berlomba-lomba menuju jenjang perkawinan. Tapi, nggak sedikit lho para pria yang masih bertahan hidup melajang. Walaupun mereka itu sebenarnya sudah memenuhi kriteria usia dan kemapanan. Kenapa ya?
Menurut James Douglas Barron dalam bukunya yang bertajuk She Wants a Ring--and I Don't Wanna Change a Thing, bagi kebanyakan wanita keputusan menikah itu merupakan sebuah intuisi.
Sebaliknya buat para pria, menikah itu ibaratnya tengah mempelajari teka-teki dari seri pertama hingga seri-seri berikutnya. Tidak heran jika menikah itu seolah menjadi hantu belau yang amat menakutkan bagi para pria.
Sesederhana itukah alasan kaum adam mengundur-undur keputusan untuk menikah? Tentu saja tidak. Menurut Barron, setidaknya ada 10 alasan yang melandasi ketakutan pria untuk menikah, sebagaimana tersebut di bawah ini:
1. Mereka menganggap komitmen jangka panjang justru akan merusak hubungan indah yang telah terjalin.
2.Menikah membuat mereka tidak sebebas hidup melajang. Begini-begitu serba diatur istri. Akibatnya, kesempatan untuk flirting sana-sini pun semakin sedikit saja.
3. Mereka kebanyakan berandai-andai tentang sesuatu yang sebetulnya tidak perlu. Misalnya saja ketakutan kalau suatu saat sesudah menikah, eh tiba-tiba malah jatuh cinta dengan wanita lain.
4. Bercerai! Ini yang konon paling banyak ditakuti oleh para pria.
5. Trauma. Tidak sedikit pria yang trauma dengan kegagalan perkawinan kedua orangtua mereka. Daripada mengulang sejarah buruk perkawinan kedua ortunya, mending mereka urung menikah.
6. Pernikahan membuat para pria harus bersikap lebih kompromistis. Padahal, sikap tersebut menurut mereka justru bisa membunuh mereka secara perlahan-lahan. Ah, masak iya sih?
7. Malas dengan urusan kerumahtanggaan, ya belanja lah, ya mengurus anak lah.
8. Bosan! Konon pernikahan membuat para pria terjebak dalam rutinitas yang itu-itu saja, bekerja, jemput istri terus pulang ke rumah.
9. Pernikahan juga menuntut mereka untuk tinggal dalam kehidupan yang sunyi, terkontrol, dan sarat privasi.
10. Tak ingin terjebak dengan rutinitas kehidupan seks yang itu-itu saja!